Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

BAB 8

Naresh Aditama itu remaja tampan yang mempunyai senyuman paling indah sejauh yang aku lihat dari sesama kaumnya. Ya... walaupun ia memiliki sikap sengklek tingkat tinggi— kadang. Aku akui, laki-laki itu memang berbeda. Ia baik, pandai, sedikit peka a ku kira d an  ya pastinya tampan. Oke, yang terakhir ini aku tidak mengada-ngada, itu fakta yang terjadi. Sudah pernah kubilang belum? Jika memang belum, mari kuberi tahu. Seminggu lalu, ia ditembak teman seangkatan kami di kantin sekolah. Khususnya kantin lantai dua. Terang-terangan cewek manis berambut hitam legam yang tingginya hampir sama sepertiku, namun lebih tinggi tiga sentimeter itu menyatakan perasaannya pada Naresh. Aku tahu, karena pada saat moment menegangkan itu aku berada di sana. Dari gerak-gerik tangan yang tidak berhenti bergetar milik cewek yang tidak kuketahui namanya itu, pasti ia tengah menahan segala rasa gugup, takut, malu. Rasanya ... aku dapat membayangkan, jika cewek itu aku, mungkin aku bakal mengubur diri...